Sabtu, 06 Juni 2015

ANDAI AKU BISA TERBANG GRATIS, AKU AKAN MENEMUI MEREKA

Dari sejak dari kecil jiwa petualangan saya ingin sekali pergi ke bali (Denpasar). menjelajahi pulau Bali yang merupakan pulau yang memiliki keindahan yang luar biasa. 
sumber: Indonesia Travel Hits

Orang yang Ingin Saya Temui
Teman sejak duduk di Sekolah Dasar. Saya sangat merindukan pertemuan dengan nya. Teman saya telah menjalankan perjalanan dari Medan ke Bali menggunakan kendaraan sepeda motor atau Vespa bersama teman satu club nya. Saya ingin berbagi cerita dengan mereka apa yang mereka lalui didalam perjalanan mereka ke Bali. sekaligus melepas kerinduan yang sudah 8 tahun tidak bertemu. setelah itu saya akan mengelilingi pulau bali bersama mereka dengan menggunakan Vespa. kalau bisa saya juga akan mengajak turis-turis yang mau berkeliling Bali dengan Vespa. 


melihat gambar diatas, Jadi sudah tidak sabar, pasti menjadi pengalaman yang tidak terlupakan oleh saya dan teman-teman saya bisa beramai-ramai mengelilingi Bali dengan Komunitas Vespa

yang ingin saya lakukan di Bali bersama mereka 
mengunjungi tempat tempat wisata yang sangat amat terkenal disana tentunya pantai Kuta, Pantai Pendawa, pantai dream land. Bedugul, Jimbaran dan lain lain. Saya juga ingin mencoba diving. dan terakhir saya ingin ketempat oleh-oleh khas Bali untuk membeli cendramata buat teman-teman saya yang ada di Jakarta. Menurut saya hanya orang-orang tertentu yang bisa ke Bali dengan menggunakan pesawat. Namun dengan Citilink semua bisa terbang ke pulau Bali.

Itinerary Perjalanan
saya akan memanfaatkan hari weekend. berangkat dari Jakarta ke Pulau Bali pada 19 Juni 2015 dan pulang lagi ke Jakarta pada tanggal 21 Juni 2015. Untuk perjalanan singkat ini saya sangat mengharapkan dan sangat mempercayakan Citilink. 

Mengapa pilih Ciltilink?
saya berlangganan selalu dengan Citilink karena Citilink merupakan Maskapai Penerbangan Nasional terbaik. Citilink juga mengutamakan keselamatan, kenyamanan dan kepuasan para penumpangnya. menurut saya tarif Citilink sangat murah dan selama saya menggunakan Citilink saya tidak pernah mengalami keterlambatan. Citilink sangat disiplin dalam ketepatan waktu. Pramugarinya juga sangat ramah dan memberikan pelayanan yang sangat memuaskan.
 Berikut adalah screenshotel pemesanan CGK-DPS dari Traveloka App:

Saya akan memesan hotel berbintang empat di kuta Bali yaitu Atanaya Hotel. Saya memesan kamar Atanaya Hotel melalui Traveloka App juga : 










Mengapa pilih Atanaya Hotel 
Saya memilih Atanaya Hotel karena walaupun harganya murah namun fasilitas yang diberikan sangat lengkap dan bukan sembarang fasilitas. lokasinya sangat strategis, bersebelahan dengan toko cendramata. yang paling menarik dengan Atanaya Hotel ini adalah kolam renangnya berada dilantai atas. pokoknya recommended banget deh.

 Kesan pakai Traveloka App
Saya selalu memakai Traveloka App jika ingin ke terbang kemanapun dan mencari hotel-hotel melalui Traveloka App karena sangat gampang memilih maskapai dengan jadwal yang banyak pilihannya. tidak susah ataupun mudah untuk dimengerti. harga yang ada di Traveloka App sangat murah dan tidak ada pungutan lagi sampai biaya pajak Airportnya sudah termasuk didalam harga yang tertera di Traveloka App. untuk pemesanan Hotel melalui Traveloka App sangat mudah.  tersedia hotel yang dari murah sampai harga termahal, dari hotel bintang satu sampai hotel bintang lima. tersedia juga foto foto lokasi dan fasilitas yang ada didalam hotel yang ingin dipesan. informasi hotel nya lengkap di Traveloka App sehingga memudahkan pemesanan dan menyediakan promo-promo yang menggiurkan

Kamis, 23 April 2015

PHOTOSHOP- SUKU MINANGKABAU


Suku Minangkabau atau Minang (seringkali disebut Orang Padang) adalah suku yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat. Suku ini terkenal karena adatnya yang matrilineal, walau orang-orang Minang sangat kuat memeluk agama Islam. Adat basandi syara', syara' basandi Kitabullah (Adat bersendikan hukum, hukum bersendikan Al Qur'an) merupakan cerminan adat Minang yang berlandaskan Islam.
Suku Minang terutama menonjol dalam bidang pendidikan dan perdagangan. Lebih dari separuh jumlah keseluruhan anggota suku ini berada dalam perantauan. Minang perantauan pada umumnya bermukim di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan, Batam, Palembang, dan Surabaya. Untuk di luar wilayah Indonesia, suku Minang banyak terdapat di Malaysia (terutama Negeri Sembilan) dan Singapura. Di seluruh Indonesia dan bahkan di mancanegara, masakan khas suku ini yang populer dengan sebutan masakan Padang, sangatlah digemari.
Minangkabau merupakan tempat berlangsungnya perang Paderi yang terjadi pada tahun 1804 - 1837. Kekalahan dalam perang tersebut menyebabkan suku ini berada dibawah kekuasaan pemerintah kolonial Hindia-Belanda.

PHOTOSHOP - SUKU JAWA INDONESIA


Organisasi Internasional


Defenisi/Pengertian Organisasi Internasional,Macam-macam Organisasi Internasional dan Organisasi Internasional Indonesia

Defenisi/Pengertian Organisasi Internasional,Macam-macam Organisasi Internasional dan Organisasi Internasional Indonesia,kerjasama antar bangsa,serta perjanjian Internasional yang bermanfaat bagi Indonesia


Nah kali ini daeng akan share seputar Organisasi Internasional,yang mana Pembelajaran atau materi ini di sekolah lanjutan, untuk lebih memahaminya langsung saja kakak kasih defenisi dan macam-macamnya.....


1. Mendeskripsikan pengertian organisasi internasional
Organisasi internasional adalah suatu bentuk dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yang juga merupakan isi dari perjanjian.




2. Mengidentifikasi macam-macam organisasi internasional
Macam-macam organisasi internasional :
1) UN = United Nation = PBB (1945)
2) UNICEF = United Nations International Childrens Emergency Fund (1946), namun namanya diganti setelah thn 1953 menjadi: United Nations Children’s Fund.
3) UNESCO = the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (16 November 1945)
4) UNCHR = United Nations Commission on Human Rights (2006)
5) UNHCR = Uited Nations High Commissioner for Refugees (14 Desember 1950)
6) UNDPR = The United Nations Division for Palestinian Rights (2 Desember 1977)
7) UNSCOP = The United Nations Special Committee on Palestine (May 1947, oleh 11 negara)
8) WHO = World Health Organization (7 April 1948)
9) IMF = International Monetary Fund (Juli 1944, 180 negara)
10) NATO = North Atlantic Treaty Organisation (4 April 1949)
11) NGO = Non-Governmental Organizations .Dalam bahasa Indonesia Lembaga Swadaya Masyarakat – LSM, yg didirikan oleh perorangan atau per-group dan tdk terikat oleh pemerintah.
12) GREENPEACE (40 negara, dari Europe, State of America, Asia, Africa dan Pacific, semenjak 1971).
13) AMNESTY International (1961, memiliki sekitar 2,2 juta anggota, dari 150 negara, organisasi yg membantu menghentikan penyelewengan/pelecehan hak azasi manusia)
14) WWF = the World Wildlife Fund (1985, Memiliki hampir 5 juta pendukung, distribusi dari lima benua, memiliki perkantoran/perwakilan di 90 negara).
15) G8 = Group of Eight, kelompok negara termaju di dunia. Sebelumnya G6 pd thn 1975, kemudian dimasuki oleh Kanada 1976 (Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, Amerika Serikat, Kanada dan Rusia (tidak ikut dalam seluruh acara), serta Uni Eropa.
16) EU = The European Union (27 negara anggota, 1 november 1993)
17) DANIDA = Danish International Development Assistance (Organisasi yg memberikan bantuan kepada negara2 miskin, pengungsi, bencana alam)
18) ICRC = International Committee of the Red Cross (1863) = Palang Merah, gerakan bantuan kemanusiaan saat bencana alam atau peperangan.
19) OPEC = Organization of the Petroleum Exporting Countries (1960, anggota 13 negara, termasuk Indonesia)
20) ASEAN = Association of Southeast Asian Nations = Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) ( Dibentuk 8 Agustus 1967, memiliki 10 negara anggota, Timor Leste dan Papua new Guinea hanya sebagai pemantau, dan masih mempertimbangkan akan menjadi anggota)


3. Menguraikan peranan dan tujuan organisasi internasional PBB
PERANAN PBB
Peran dari PBB adalah sebagai organisasi perkumpulan/perserikatan dunia sehingga menjadi tempat diskusi dan tempat/"tong" pendapat serta aspirasi dari seluruh belahan dunia.

TUJUAN PBB
1. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.
2. Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
3. Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan.
4. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.
5. Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
6. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk mencapai tujuan PBB.


4. Mendeskripsikan peranan Indonesia terhadap ASEAN
- Di bidang politik dan keamanan, pascareformasi, Indonesia menjadi negara terdepan yang menerapkan demokrasi dalam kehidupan bernegara. Sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara demokratis ke-4 di dunia.
- Di bidang HAM, Indonesia adalah salahsatu negara pertama di ASEAN yang memiliki Komisi HAM.
- Di bidang ekonomi, Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya di Aceh yg nantinya akan digunakan negara-negara ASEAN, otomatis Indonesia mendapatkan keuntungan dan juga bisa mengurangi pengangguran di Indonesia. secara pasti Indonesia mulai memperlihatkan kestabilan dalam pertumbuhan ekonomi.
- Di ASEAN, Indonesialah yang berinisiatif mengusulkan pembentukan suatu komunitas ASEAN yang tidak hanya menyandarkan pada kerja sama ekonomi (seperti yang diusulkan Singapura), tetapi juga ada aspek lain yang harus diperhatikan, yaitu kerja sama politik dan keamanan, serta kemudian disusul kerja sama sosial budaya.
Indonesia juga memiliki peran penting dalam pembentukan beberapa perjanjian dan modalitas di ASEAN antara lain Declaration on Zone of Peace, Freedom, and Neutrality (ZOPFAN, 1971), ASEAN Concord (1976), ASEAN Declaration on South China Sea (1992), ASEAN Regional Forum (ARF, 1995) dan ASEAN Community (2003)




5. Mengidentifikasi peranan ASEAN bagi bangsa Indonesia


Peranan ASEAN untuk Indonesia, sejak awal berdirinya ASEAN, Indonesia telah mempromosikan suatu bentuk kehidupan masyarakat regional di Asia Tenggara yang menjunjung tinggi nilai-nilai saling menghormati, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, penolakan penggunaan kekerasan serta konsultasi dan menguta-makan konsensus dalam proses pengambilan keputusan.
Walaupun terdapat perbedaan budaya, kondisi geografis, sistem politik dan tingkat kesejahteraan, negara-negara anggota ASEAN telah menunjukan kesamaan etikad dalam mengutamakan kerja sama untuk mencapai keuntungan dan kemakmuran bersama. Berdasarkan hal ini, diplomasi luar negeri Indonesia di era globalisasi harus dapat membangun dan memelihara kerja sama yang lebih luas dan efektif untuk memperoleh kemajuan yang subtantif dalam penyelesaian konflik dan integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Berdasarkan kondisi alamnya, kemampuan ekonomi dan kemauan politiknya untuk bergabung dalam proses regional, Indonesia akan terus memainkan peran strategis demi kemajuan dan terciptanya integrasi ASEAN. Peranan Indonesia di Asia Tenggara diperkuat dengan partisipasinya untuk menyelesaikan konflik di Kamboja dan Filipina Selatan serta ikut menjadi anggota dalam pasukan perdamaian PBB. Indonesia juga memiliki inisiatif untuk melaksanakan diplomasi kemanusiaan dan turut serta dalam proses pembentukan Masyarakat Asia Timur.


6. Menjelaskan tujuan ASEAN 


Dalam Piagam Deklarasi Bangkok, telah digariskan tentang tujuan dibentuknya ASEAN, antara lain sebagai berikut :
a) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
b) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan ketertiban hukum.
c) Meningkatkan kerja sama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
d) Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-saran latihan dan penelitian.
e) Bekerja sama secara lebih efektif guna mencapai daya guna di bidang pertanian, industri, dan perdagangan yang lebih besar , mempelajari persoalan-persoalan perdagangan internasional bahan-bahan mentah, perbaikan pengangkutan dan komunikasi, serta mempertinggi taraf hidup rakyat.
f) Memajukan studi tentang Asia Tenggara.
g) Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi internasional dan regional lain yang bertujuan seperti tujuan ASEAN.

7. Mendeskripsikan peranan organisasi internasional dalam meningkatkan hubungan internasional


Dalam HI, State adalah aktor utama, dan nonstate adalah aktor sampingan mengenai nonstate actor organisasi internasional, pada dasarnya adalah organisasi yang membantu masyarakat atau pemerintah sebagai pintu gerbang dunia internasional. namun,jika dilihat dari kacamata yang lebih kritis, organisasi internasional sebenarnya adalah sarana kongkrit negara-negara maju dalam menyebarkan issue global demi interest mereka ke negara-negara lain.


8. Mengidentifikasi bentuk kerja sama Indonesia dengan negara lain


Kerjasama Indonesia – Australia
Dari hasil kerjasama dengan Australia ini telah dicapai kesepakatan dan beberapa kerjasama yang cukup menguntungkan kedua belah pihak terutama di sector peternakan.
Kerjasama bilateral Indonesia – Australia di bidang Pertanian khususnya sector peternakan. Australia telah membantu Indonesia lebih dari 20 tahun untuk memberantas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dan kini Indonesia termasuk negara yang bebas PMK dan diakui secara internasional. Australia juga telah membantu Indonesia membangun Balai Penelitian Peternakan di Ciawi – Bogor.
Indonesia – Tanzania
Departemen Pertanian RI telah melaksanakan beberapa kerjasama teknik di bidang pertanian diantaranya adalah program magang bagi petani Tanzania, Program pelatihan bagi pejabat pertanian Tanzania, mendirikan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) atau Farmers Agriculture and Rural Training Center (FARTC), serta pengiriman tenaga ahli pertanian Indonesia ke Tanzania. 
Pengiriman Tenaga Ahli :
1. Tahun 1995 telah dikirimkan 3 orang Tim Tenaga Ahli Indonesia ke Tanzania yang terdiri dari 1 (satu) orang peneliti, 1 (satu) orang penyuluh, dan 1 (satu) orang petani.
2. Tahun 1998 telah dikirimkan 3 orang tim teknis (1 orang petani, 1 orang Teknisi Mekanisasi, dan 1 orang penyuluh) ke Zanzibar dan 2 orang Tim teknis (Penyuluh Pertanian Senior / PPS) ke Tanzania
3. Tenaga ahli Indonesia ke KATC (Kalimanjaro Agricultural Training Centre) dalam proyek pelatihan dan pemanfaatan hewan (kerbau) di lahan pertanian.
Selain dari pengiriman tenaga ahli, pemerintah Indonesia juga telah memberikan bantuan peralatan mesin pertanian berupa hand tractor sebanyak 2 (dua) buah yang merupakan realisasi kerjasama bilateral kedua negara di bidang pertanian lainnya.
Kerjasama RI – Mesir
Bidang yang kerjasama yang disepakati pada Agreed Minutes tersebut adalah :
Hubungan perdagangan
Teknik dan ekonomi
Industri
Investasi
Pariwisata
Transportasi
Bank Sentral
Komunikasi, teknologi dan Informasi
IPTEK
Budaya, Pendidikan, Pemuda dan olah raga
Kesehatan
Pertanian
Indonesia - Thailand
Pemerintah Indonesia dan Thailand sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, terutama alih teknologi informasi dan teknologi, perdagangan, pelatihan, teknik dan penelitian dalam bidang
Indonesia - Malaysia
Indonesia dan Malaysia memandang perlunya peningkatan kerjasama di bidang perdagangan, investasi dan energi, termasuk kerjasama sub regional melibatkan kerjasama dalam kerangka segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura dan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMS dan IMT-GT).

Kerjasama Sosial :
Di bidang sosial dan kesejahteraan, kedua pemimpin negara juga bersepakat terus menggalang kerjasama khususnya di bidang ketenagakerjaan. kedua negara sepakat untuk melakukan pengelolaan secara lebih baik lagi melalui kebijakan dan langkah-langkah kerjasama di bidang ketenagakerjaan tersebut.
Atau
1. Ikut berperan dalam Gerakan Non Blok, sehingga membantu negara-negara berkembang mempunyai kekuatan menghadapi blok barat dan timur pada masanya.
2. Konferensi Asia-Afrika, yah hampir sama lah dengan GNB, tapi ga ada unsur blok barat dan timur.
3. Mendorong UNCLOS agar negara kepulauan diakui hak2nya.
4. Ikut memberikan suara dan arah kerjasama pada NPT.
5. Ikut dalam pendirian ASEAN, ASEAN Regional Forum, TAC dan ASEAN Charter.
6. Pernah jadi ketua badan HAM PBB.
7. yang paling penting sekarang mungkin adalah berperan dalam menciptakan perdamaian melalui dialog antar budaya/agama sehingga persepsi2 yang salah dan berpotensi menyebabkan konflik dapat dikurangi pada tingkat internasional.
8. Dapat menyelenggarakan UNFCCC dengan baik yang akhirnya menghasilkan Bali Roadmap yang mencakup kepentingan negara-negara berkembang agar tanggung jawab pemeliharaan lingkungan dunia menjadi tanggung jawab bersama antara negara-negara maju dan berkembang sehingga lebih adil.
9. Berperan pada pasukan perdamaian di beberapa negara.
10. Memberikan sumbangan-sumbangan uang, capacity building dan dukungan kepada negara lain untuk pembangunannya.
Kerjasama dengan Pemerintah USA di bidang pendidikan, setiap tahunnya anak-anak Indonesia di beri kesempatan untuk menuntut ilmu di sana secara gratis.
Kerjasama dengan Pemerintah Canada dalam berbagai bidang misalnya pengadaan air bersih, peningkatan mutu pendidikan, dan lain-lain.

9. Menjelaskan manfaat kerja sama antarbangsa


Manfaat ideologi, yakni untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan Negara; Manfaat politik, yakni untuk menunjang pelaksanaan kebijakan politik dan hubungan luar negeri yang di abdikan untuk kepentingan nasional, terutama untuk kepentingan pembangunan di segala bidang; Manfaat ekonomi, yakni untuk menunjang upaya meningkatkan pembangunan ekonomi nasional; Manfaat sosial-budaya, yakni untuk menunjang upaya pembinaan dan pengembangan nilai-nilai sosial budaya bangsa dalam upaya penanggulangan terhadap setiap bentuk ancaman, tantangan, hambatan, gangguan dan kejahatan internasional, dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional; Manfaat perdamaian dan keamanan internasional, yakni untuk menunjang upaya pemeliharaan dan pemulihan perdamaian, keamanan dan stabilitas internasional; Manfaat kemanusiaan, yakni untuk menunjang upaya pencegahan dan penanggulangan setiap bentuk bencana serta rehabilitasi akibat-akibatnya; Manfaat lainnya, yakni untuk meningkatkan peranan dan citra Indonesia di forum internasional dan hubungan antar negara serta kepercayaan masyarakat internasional."

10. Memberikan contoh perjanjian internasional yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia


1. Dengan adanya Perjanjian Internasional , Indonesia dapat mengatasi masalah wilayah kedaulatan.
Misalnya, setelah sidang hukum laut di Geneva tahun 1958 dapat menghasilkan beberapa konvensi, seperti:
- Convention on the territorial sea and the contiguous zone,
- Convention on the high sea
- Convention on finishing and conservation of the living resources of the high sea.
2. Republik Indonesia dengan Malaysia : mengenai landas kontinen Selat Malak dan Laut Natuna  (Laut Cina Selatan), di kuala lumpur pada tgl 27 oktober 1969
3. republic Indonesia dengan India : mengenai penetapan garis batas dan landas kontinen Laut Andaman, Jakarta 8 agustus 1974
4. Republik Indonesia dengan Singapura : mengenai penetapan garis batas laut teritorial, di Jakarta pada tgl 25 Mei 1973
5. Republik Indonesia dengan Australia, mengenai penetapan garis batas dasar laut tertentu (Laut Arafuru dan daerah utara Irian Jaya-Papua Nugini), di Cambera pada tanggal 18 mei 1971.

Nah itu dia kawan Ilmu yang sempat daeng share kali ini,semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan kalian,tetap semangat dan beri yang terbaik untuk pendidikan indonesia...


from : http://rezkirasyak.blogspot.com/2012/05/defenisipengertian-organisasi.html?m=1

KEMISKINAN



PENDAHULUAN
 Kemiskinan merupakan permasalahan kemanusiaan purba. Ia bersifat laten danaktual sekaligus. Ia telah ada sejak peradaban manusia ada dan hingga kini masih menjadi masalah sentral di dunia. Kemisikinan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi persoalan kemanusiaan lainnya, seperti keterbelakangan, kebodohan, ketelantaran, kematian dini. Problema buta huruf, putus sekolah, anak jalanan, pekerja anak, perdagangan manusia (humantrafficking) tidak bisa dipisahkan dari masalah kemiskinan. Meskipun penanganan kemiskinan bukan usaha mudah, diskusi dan penggagasan aksi-tindak tidak boleh surutkebelakang. Untuk meretas jalan pensejahteraan, pemahaman mengenai konsep dan strategi penanggulangan kemisikinan masih harus terus dikembangkan.
Tidak bisa diingkari bahwa kemiskinan global merupakan permasalahan yang sampai saat ini belum dipecahkan secara menyeluruh. Ada beberapa program yang berusaha untuk mengatasi kemiskinan global tetapi belum menunjukkan hasil atau bahkan semakin meningkatkan kadar kemiskinan. Salah satu penyebab kemiskinan adalah adanya miss management sumberdaya tersebut secara efisien diantara pelaku ekonomi. Menurut Haralambos, untuk penyelesaian kondisi kemiskinan dibutuhkan dua langkah upaya :
Mengidentifikasikan dan mendefinisikan kemiskinan.
Mengkonstruksi cara-cara untuk mengukurnya.
Salah satu contoh negara yang merupakan negara termiskin didunia yaitu Republik Kongo dan negara Afganistan Menempati urutan paling miskin di dunia yang produk domestik bruto (PDB) per kapita nya penduduk Kongo sebesar US$342 atau Rp3 juta per tahun. Tingkat PDB Kongo sebesar US$10,7 miliar pada 2008 dengan mengandalkan perekonomian pada sektor pertanian, seperti kopi produk kayu, serta sumber alam seperti permata, emas dan minyak. 


Selain Republik Kongo, Afganistan juga termasuk dalam urutan negara termiskin di dunia dan sangat bergantung kepada pertanian dan penternakan. Ekonominya semakin lemah akibat ketidaktentuan politik dan aktiviti militan. Kemarau yang berpanjangan juga menambah kesulitan penduduk di sini sejak 1998. Lebih 70% penduduk Afghanistan meneruskan hidup dengan nilai pendapatan lebih kurang $2 sehari. Ekonomi Afghanistan yang banyak bergantung kepada tembakau lebih tergugat dan jatuh disebabkan perang.
Kemiskinan di kedua Negara tersebut menjadi dampak besar yang terjadi akibat perluasan . Globalisme dan liberalism yang melanda negara dunia ketiga menjadi hal yang mengganggu stabilitas politik negara dunia ketiga.Hingga saat ini isu kemiskinan masih melanda negara-negara dunia ketiga,salah satunya yang ada di benua Afrika tersebut.
Dengan latar belakang yang saya jelaskan diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah yang menjadi bagian penting dalam makalah ini, yaitu bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah Republik Kongo untuk membangun negara dalam masalah kemiskinan global. Dan apa saja kegiatan United Nations Development Programme sebagai lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa untuk mengantisipasi kemiskinan yang akan merebak dinegara-negara terbelakang dan sedang berkembang dengan upaya pencapaian Millenium Development Goals 
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang kemiskinan melalui konsep orthodox. Supaya dapat mengetahui strategi yang akan dilakukan untuk penanggulanan masalah kemiskinan didunia. 

KEMISKINAN DI NEGARA KONGO DAN AFGHANISTAN
Kemiskinan merupakan masalah global yang membutuhkan penyelesaian secara cepat dan bilamana bisa, serempak. Selain itu, tidak bisa tidak kemiskinan tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi tetapi aspek seluruh kehidupan manusia. .
Dalam skala global penyebab kemiskinan secara umum dapat dinyatakan adanya ketidakadilan struktur global. Ketidakadilan Strutur global dalam hal ini dimaknai sebagai adanya penguasaan ide, bahan dasar kehidupan dan kesempatan oleh Negara-negara maju kepada Negara-negara terbelakang atau sedang berkembang. Sehubungan dengan pandangan tersebut diatas, Negara-negara terbelakang atau sedang berkembang memang sengaja dimiskinkan scara structural. Secara umum terdapat pandangan yang mepossisikan berhadapan antara negara-negara terbelakang atau sedang berkembang sebagai Timur dan Negara-negara maju sebagai Barat. Mengikuti teori modernisasi, Negara-negara Timur baru bias berkembang dalam satu garis linier, yang ditentukan dan berisi nilai-nilai Barat. Selain hal tersebut akan memunculkan kenyataan bahwa negara-negara terbelakang atau sedang berkembang selalu tertinggal, memiliki kesejajaran dengan negara-negara maju pun tidak dimungkinkan. 
Negara seringkali ditunjuk sebagai yang bertanggung jawab atas kemiskinan rakyatnya, karena seharusnya negara mampu membangun berbagai regulasi berkaitan dengan subsidi, kuota dan daya tahan terhadap pemanfaatan eksternal. Biar saja dalam hal ini secara simplisistis dilakukan pembelaan terhadap negara terhadap negara globalisasi tidak memungkinkan kedaulatan negara bersifat absolut. Demikian juga pemikiran tentang pasar bebas yang dianggap mampu memenuhi peningkatan dan kesejahteraan manusiapun juga dipertanyakan, etrutama berkenaan dengan pembagian dan penguasaan hasil upaya kemajuan. Namun demikian, para pembela pasar bebas akan menunjuk aturan-aturan yang dibentuk oleh negara sebagai penghambat penciptaan kesejahteraan. 
Republik Demokratik Kongo merupakan salah satu contoh negara termiskin didunia. Negara ini  terletak di Afrika Tengah dan terkurung daratan kecuali untuk area kecil yang mencapai Samudera Atlantik. Memiliki lahan seluas 2.345.409 km yang merupakan terbesar ke-11 didunia dan populasi lebih dari 75.000.000 yang ke-1 9. Wilayah ini didominasi oleh suku berbahasa Bantu, yang membangun hubungan perdagangan yang mengarah ke hulu Sungai Kongo. Republik ini adalah mantan koloni Perancis. Setelah kemerdekaan pada tahun 1960, bekas wilayah Prancis dari Kongo Tengah menjadi Republik Kongo. Republik Rakyat Kongo adalah partai tunggal negara Marxis-Leninis 1970-1991. Pemilu multipartai telah diselenggarakan sejak tahun 1992, Walaupun pemerintah yang dipilih secara demokratis digulingkan dalam Perang Saudara Republik Kongo tahun 1997.
Kongo memiliki pendapatan tahunan rata-rata $236 yang merupakan terkecil kedua didunia. Kongo memiliki lokasi pertambangan terkaya berlian, emas, perak, seng, mangan, timah, germanium, bauksit uranium, besi, batu bara dan radium dan sekitar 70% dari semua coltan di dunia, yang sebagian besar tidak sedang ditambang. Diperkirakann bahwa lebih dari $ 20 truliun pada mineral di tambah hilang $ 88.000.000 berutang ke Kongo dari perusahaan tambang dari negara lain dan kemiskinan negeri ini bisa dihilangkan. 


Jika Negara Republik Kongo merupakan Negara yang miskin berada di wilayah Afrika, maka Afganistan menjadi satu-satunya Negara miskin yang tidak terletak diwilayah Afrika, karena Negara ini terletak di Asia Selatan. Yang menjai kesamaan, Afganistan sama-sama miskinnya dan sama-sama memperihatinkannya dengan Negara-negara lain di Afrika. Lebih dari 70 persen rakyat Afganistan hidup dengan 2 dollar perh hari, akibat hancurnya system perekonomian di Negara tersebut. Pendapatan per kapita disana hanya sebesar U$$ 906. Untuk mendapatkan uang, banyak dari mereka yang akhirnya bergabung dengan organisasi penjual narkoba. Masalah norkoba terbilang sangat parah di Afghanistan, tidak hanya melibatkan warganya, tapi juga satuan kepolisiannya. 



Langkah-langkah untuk mengatasi kemiskinan di Negara Republik Kongo dan Afghanistan yaitu . Membentuk dana solidaritas dunia untuk penghapusan kemiskinan dan memajukan pembangunan sosial dan mayarakat, mengembangkan program nasional bagi pembangunan berkelanjutan dan pengembangan masyarakat daerah lokal dalam lingkup strategi nasional pengurangan kemiskinan, meningkatkan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat miskin serta organisasi kelompok masyarakat tersebut, mengembangkan kebijakan, cara-cara dan sarana untuk meningkatkan akses masyarakat adat/penduduk asli dan komunitas mereka terhadap kegiatan-kegiatan ekonomi, dengan memperhatikan hakekat ketergantungan mereka selama ini pada ekosistem alami dimana,mereka hidup dan bekerja, Menyediakan pelayanan kesehatan dasar untuk semua kelompok masyarakat dan mengurangi ancaman terhadap kesehatan yang berasal dari lingkungan, menjamin anak-anak baik laki-Iaki maupun perempuan, dapat menyelesaikan pendidikan dasar serta memperoleh akses dan kesempatan yang sama pada semua tingkatan pendidikan, membangun prasarana dasar pedesaan, diversifikasi ekonomi dan perbaikan transportasi, serta akses pada pasar, kemudahan informasi pasar dan kredit bagi masyarakat miskin pedesaan, untuk mendukung pembangunan pedesaan dan pertanian secara berkelanjutan, Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pangan, dengan memajukan pola kemitraan produksi pangan berbasis masyarakat, memerangi kekeringan, mengurangi dampak bencana kekeringan dan bencana banjir, penggunaan informasi dan prakiraan iklim dan cuaca, sistem peringatan dini, pengelolaan sumberdaya tanah dan alam secara lestari, penerapan pertanian dengan memperhatikan koservasi ekosistem yang ditujukan untuk mengurangi kecenderungan degradasi tanah dan sumber daya air, Meningkatkan akses terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi untuk memperbaiki kesehatan manusia dan mengurangi angka kematian bayi.
Namun demikian, Pembangunan ekonomi harus diutamakan oleh Kongo dan Afghanistan. Pada umumnya dilakukan pembangunan yang dibantu oleh lembaga-lembaga internasional seperti United Nations Development Program (UNDP). Berbagai program pembangunan dibentuk dan diimplementasikan terutama berkaitan dengan penyediaan lapangan kerja, pembatasan kelahiran dan peningkatan investasi asing. Dinegara sedang berkembang usaha pembangunan ini pada umumnya menempuh modal technokrati, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Inti pembangunan ekonomi adalah menaikkan tingkat kesejahteraan hidup suatu Negara, yang pada umumnya dikaitkan dengan tingkat pendapatan. dalam kaitannya dengan pendapatan, maka kemiskinan menjadi masalah utama Negara sedang berkembang. Pembangunan harus dipandang sebagai usaha untuk memperluas kebebasan subtantif atau human capability (sen:1999,49).konsep tentang human capability dalam hal ini dibedakan dengan human capital. Konsep human capital hanya memfokuskan perhatian kepada upaya untuk meningkatkan produksi atau cara agar manusia lebih produktif sehingga mampu memberi sumbangan besar bagi pertumbuhan ekonomi. Sedangkan konsep human capability lebih mengacu kepada kebebasan manusia untuk mampu memenuhi kehendaknya terutama untuk bebas.kapabilitas merupakan elemen fundamental manusia karena semakin besar kapabilitas seseorang,makin besar pula kebebasan untuk merespon peluang-peluang yang ada.selain itu kapabilitas juga mampu mempengaruhi perubahan sosial dan ekonomi,hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Sen bahwa kemiskinan terjadi karena adanya perampasan kapabilitas. 
Konsep human capability dapat dipahami dengan membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dalam konteks pembangunan. Pertumbuhan ekonomi pada umumnya diartikan sebagai upaya memproduksi barang lebih banyak tanpa memikirkan yang terjadi pada produsen maupun konsumennya. Tujuan utama pertumbuhan ekonomi adalah menaikan pendapatan perkapita.Sedangkan perkembangan ekonomi menyangkut pengembangan kemampuan manusia yang berkaitan dengan peningkatanharapan hidup,bebas buta huruf,kesehatan dan pendidikan dalam masyarakat.dengan demikian perkembangan selalu berkenaan dengan peningkatan harkat manusia sehinga mampu merasa bergunakomunitasnya. Sehubungan dengan hal tersebut Sen berpendapat bahwa negara seharusnya berfokus kepada tujuan yang nyata,yakni: perkembangan potensi manusia.Selain itu sebaiknya peningkatan perkembangan ekonomi dipandang berbanding lurus dengan peningkatan anggota masyarakat yang bebas dari buta huruf dan harapan hidup dari pada pertumbuhan produksi atau tingkat pendapatan.
Masalah yang penting dalam pembangunan ialah bagaimana penggunaan lahan dan sumberdaya alam lainnya dengan sebaik-baiknya, tanpa mengakibatkan kerusakan atau degradasi yang disebabkan oleh proses- proses seperti pemupukan, pestisida, erosi, atau meluasnya penyakit-penyakit karena sanitasi buruk dan kesulitan pemenuhan kebutuhan air bersih. Praktek ini apabila tersedia cukup waktu akan memungkinkan ber-langsungnya regenerasi hutan, sehingga memungkinkan pemeliharaan dan pemulihan kesuburan tanah namun pertumbuhan penduduk yang cepat maka praktek ini akan lebih intensif. Faktor lain yang turut mempersulit pertanian berpindah ialah bahwa lahan-lahan luas yang secara tradisional dikuasai dan dimiliki oleh penduduk telah terjadi pengambilalihan oleh pemerintah untuk memproduksi kayu hutan atau dikonversi menjadi daerah perkebunan. Kondisi yang menyebabkan rasio luas lahan pertanian dengan populasi penduduk semakin rendah sehingga intensitas pengolahan lahan semakin tinggi maka akan mempercepat dan memperparah kerusakan lingkungan. Cara bertani yang mengandalkan penggunaan pupuk dan pestisida telah mempercepat penghancuran struktur desa-desa tradisional karena terjadinya perubahan distribusi kesejahteraan. Hanya petani yang memiliki modal yang tetap bertahan sementara petani miskin atau petani gurem semakin kesulitan melanjutkan kegiatan pertanian meskipun pertanian sebagai satu-satunya sumber pendapatan mereka. Penduduk miskin yang tidak mempunyai lahan akan terusir dari desa berpindah ke kota-kota besar mencari pemenuhan kebutuhan hidup tanpa bekal keterampilan apapun yang sangat diperlukan untuk bertahan hidup. masuk ke hutan untuk membuka hutan karena lahan pertanian yang tersedia semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok sekalipun. Kondisi ini menambah masalah seperti pembuangan dan pengelolaan limbah, penyediaan air bersih, kekurangan perumahan dan pengangguran. Penebangan hutan, serta membuka lahan-lahan baru untuk digarap maka lahan-lahan marjinal pada lereng curam digarap tanpa memperhatikan konservasi tanah, sehingga erosi secara intensif sulit dihindarkan, produktivitas tanah menurun, longsor, banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau secara berkepanjangan membahayakan kelestarian lingkungan.

Pada tahun 1990-an, salah satu lembaga dunia UNDP, memperkenalkan pendekatan pembangunan manusia (human development) dalam mengukur kemajuan dan kemiskinan, seperti Human Development Index (HDI) dan Human Poverty Index (HPI). Pendekatan yang digunakan UNDP relatif lebih komprehensif dan mencakup faktor ekonomi, sosial dan budaya si miskin. Sebagaimana dikaji oleh Suharto (2002a:61-62), pendekatan yang digunakan UNDP berporos pada ide-ide heterodox dari paradigma popular development yang memadukan model kebutuhan dasar (basic needs model) yang dikembangkan oleh Paul Streeten dan konsep kapabilitas (capability) yang dikembangkan oleh Pemenang Nobel Ekonomi 1998, Amartya Sen.
Sebagai sebuah organisasi pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNDP berkerja untuk mengatasi kemiskinan melalui pembangunan manusia secara berkesinambungan. Agar usaha tersebut lebih terarah, dibentuk Millineum Development Goals(MDGs). Jaringan dan berbagai usaha koordinasi global UNDP terus berupaya agar MDGs sebagai sasaran pembangunan dapat diwujudkan. MDGs merupakan paradigma pembangunan global yang disepakati secara internasional dalam Konferensi Tingkat Tinggi Milineum PBB September 2000. Majelis Umum kemudian melegalkannya kedalam Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa No. 55/2 tanggal 18 September 2000. Tentang Deklarasi Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa. 6 Sesuai dengan pemikiran Amartya Sen, UNDP mendefinisikan pembangunan berkenaan dengan MDGs sebagai suatu proses untuk memperluas pilihan-pilihan bagi warga, a process of enlarging people’s choices. Dalam upaya mengatasi kemiskinan, manusia diposisikan sebagai the ultimate end, bukan instrument pembangunan. 7 Kegiatan UNDP sebagai lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa untuk mengantisipasi kemiskinan yang akan merebak dinegara-negara terbelakang dan sedang berkembang dengan upaya pencapaian Millenium Development Goals, yaitu
Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribus berbagai macam barang kebutuhan hidup yang pokok seperti pangan, sandang, papan, kesehatan dan perlindungan keamanan.
Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi juga meliputi penambahan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai cultural dan kemanusiaan yang tidak hanya untuk memperbaiki kesejahteraan materiil, melainkan juga menumbuhkan harga diri dalam pribadi dan bangsa yang bersangkutan
Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan social bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan.
Thomas (1998) berpendapat bahwa pembangunan identik dengan dunia barat sehingga identik pula dengan Liberalism. Menurut pemikiran orthodox, secara tidak langsung pembangunan dalam suatu negara dapat dilihat dari tingkat Gross Domestic Product (GDP) per kapita dan dapat juga dilihat dari industri dalam negara tersebut. Industri merubah kultur budaya masyarakat yang sebelumnya merupakan masyarakat agraris menjadi masyarakat modern yang akrab dengan uang, modal dan perilaku konsumtif. 
Pendekatan critical menolak pandangan orthodox yang menyebutkan bahwa GDP dan industri akan meningkatkan ekonomi. Menurut pandangan critical, GDP tidak menyentuh sektor ekonomi informal dan industri akan menyebabkan terjadinya eksploitasi. Dengan begitu maka market akan dikuasai dan akan meningkatkan standar hidup. Dalam pandangan critical, pembangunan adalah bagaimana usaha untuk menyatukan materi dan non materi sehingga menimbulkan sebuah karya. Tidak seperti orthodox yang mementingkan individu, critical juga mempertimbangkan kebutuhan dasar manusia, kondisi alami lingkungan dan memberi kewenangan pada kaum marginal untuk berpartisipasi.
GDP dan industri banyak mengabaikan isu-isu penting penting seperti tidak mencukupi kebutuhan para tenaga kerja dan yang sangat jelas terasa adalah terjadinya kesenjangan yang sangat besar antara si kaya dan si miskin. GDP dan industri sangat berpengaruh terhadap lingkungan seperti menyebabkan polusi udara, namun itu tidak diperhatikan karena yang terpenting adalah keuntungan. Individu-individu pemilik modal juga berupaya untuk menguasai pemerintahan agar kepentingannya semakin mudah terpenuhi. Pendekatan orthodox juga mengabaikan bagaimana kolonialisme mencengkeram negara-negara berkembang, walaupun hal tersebut sekarang tidak ada lagi namun muncul gaya baru dari kolonalisme yaitu neokolonialisme. Dimana negara-negara berkembang menjadi subordinat negara-negara maju, sehingga secara tidak langsung negara-negara berkenbang ini menjadi sangat tergantung kepada negara maju dan negara-negara berkembang akan dieksploitasi oleh negara maju. Perdagangan bebas yang katanya akan menguntungkan semua individu nyatanya hanya menguntungkan segelintir elit saja dan mayoritas tenaga kerja dalam bidang produksi masih tetap miskin.
Kedua pendekatan (orthodox dan citical) sama-sama sepakat bahwa rintangan pembangunan adalah utang luar negeri. Pendekatan orthodox melihat bahwa negara ingin mensejahterakan rakyatnya dengan membangun berbagai fasilitas, namun dengan belanja negara yang besar dan tingginya angka konsumsi di tingkat domestik membuat negar-negara berkembang tidak mampu mewujudkan kesejahteraan tersebut. Maka mereka akan meminjam dana dari luar negeri dan menggunakannya untuk keperluan dalam negeri seperti subsidi dan meningkatkan militer. Utang luar negeri ini akan menjadi hambatan dalam pembangunan negara-negara berkembang, selain kewajiban untuk mengembalikan utang tersebut berikut bunganya negara juga akan terbebani untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya yang harus selalu disubsidi. Sedangkan pendekatan critical berpendapat bahwa utnang luar negeri negar-negara berkembang dimulai saat IMF dan Bank Dunia memberikan pinjaman untuk pembangunan ekonomi, namun terjadinya ketidakstabilan ekonomi dunia pada tahun 1970-an membuat negara berkembang tidak mampu untuk menjalankan rencana ekonomi yang sudah dibuat. Mereka malah semakin memperbesar pinjaman luar negeri tapi justru digunakan untuk bertahan dari krisis bukan untuk mengembangkan ekonomi.
Utang luar negeri negara-negara ketiga ini semakin meningkat saat negara-negara penghasil minyak (OPEC) menghentikan suplai minyak dunia ketika terjadi konflik negara Arab-Israel. Negara-negara berkembang yang menggantungkan suplai minyak pada OPEC semakin sulit memenuhi kebutuhan energi dalam negeri sehingga kembali membuat utang luar negeri.
Lembaga pemberi pinjaman tersebut diantaranya adalah World Bank. World Bank yang dibentuk tahun 1945 terdiri dari 4 badan bawahan yaitu:
International Bank for Reconstruction and Development (IBRD).
IBRD merupakan lembaga keuangan multilateral yang didirikan tahun 1945 dengan anggota 181 negara. Semula memiliki misi untuk membiayai rekonstruksi negara-negara yang hancur akibat Perang Dunia II namun sekarang misi itu meluas menjadi usaha untuk mengurangi tingkat kemiskinan terutama di negera dunia ketiga. IBRD memberi modal untuk peningkatan kapasitas produksi.
Ada beberapa kritik terhadap pembangunan yang dianggap melanggengkan permasalahan ini. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Raul Prebisch. Prebisch menganggap cara-cara pembangunan seperti revolusi industri yang dilakukan olehnegara maju pada masa lampau tidak bisa diterapkan pada negara berkembang saat ini,dan justru dengan adanya pembangunan membuat negara berkembang menjadiketergantungan. Adanya perkembangan dalam pembangunan pada saat ini masih belum bisa menyelesaikan masalah kemiskinan.
Meskipun demikian, kemiskinan tidak semata muncul akibat neoliberal. Namun juga banyak hal lain yang membuat masalah ini meskipun menjadi dari prioritas utama dalam pembangunan menjadi sulit terpecahkan. Korupsi, sistem pemerintahan yang buruk, perubahan iklim, tingginya angka kelahiran manusia, bencana alam, krisis ekonomi, dan problematika sosial lainnya menjadikan masalahkemiskinan dan kesenjangan ini menjadi semakin pelik.
           Namun demikian, bila dicermati, baik pendekatan modernisasi yang dipelopori oleh para pendahulunya, maupun pendekatan popular development yang digunakan UNDP belakangan ini, keduanya masih melihat kemiskinan sebagai individual poverty dan bukan structural and social poverty. Sistem pengukuran serta indikator yang digunakannya terpusat untuk meneliti “kondisi” atau “keadaan” kemiskinan berdasarkan variabel-variabel sosial-ekonomi yang dominan. Kedua perspektif tersebut masih belum menjangkau variabel-variabel yang menunjukkan dinamika kemiskinan.
Kini, setelah pendekatan-pendekatan di atas dianggap belum memenuhi harapan dalam mengkaji dan menangani kemiskinan, perspektif kemiskinan yang bersifat multidimensional dan dinamis muncul sebagai satu isu sentral dalam prioritas pembangunan. Munculnya isu ini tidak saja telah melahirkan perubahan pada fokus pengkajian kemiskinan, terutama yang menyangkut kerangka konseptual dan metodologi pengukuran kemiskinan, melainkan pula telah melahirkan tantangan bagi para pembuat kebijakan untuk merekonsktruksi keefektifan program-program pengentasan kemiskinan. Kesadaran akan pentingnya penanganan kemiskinan lokal yang berkelanjutan yang menekankan pada penguatan solusi-solusi yang ditemukan oleh orang yang bersangkutan semakin mengemuka. Pendekatan ini lebih memfokuskan pada pengidentifikasian “apa yang dimiliki oleh orang miskin” ketimbang “apa yang tidak dimiliki orang miskin” yang menjadi sasaran pengkajian.
Penghapusan kemiskinan menjadi tantangan global terbesar yang dihadapi Kongo dan Afghanistan. dan karenanya menjadi syarat mutlak bagi pembangunan berkelanjutan. Maka itu para pemimpin negara sedunia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Millenium
di Perserikatan Bangsa-Bangsa , New York tahun 2000 menetapkan upaya mengurangi separuh dari kemiskinan di dunia sebagai. Tujuan Pembangunan MDG bagi negara-negara anggota PBB yang harus dicapai melalui 8 jalur sasaran :
mengurangi separuh proporsi penduduk dunia yang berpenghasilan kurang dari 1
dollar AS per hari dan proporsi penduduk yang menderita kelaparan;
mengurangi separuh proporsi jumlah penduduk yang tidak memiliki akses pada
air minum yang sehat;
menjamin semua anak, laki-lakidan perempuan, menyelesaikan sekolah dasar;
menurunkan hingga 2/3 kematian bayi & anak dibawah usia lima tahun;
menghentikan penyebaran penyakit HIV / AIDS, malaria dan jenis penyakit
menular lainnya;
     5.  Menghilangkan ketidaksetaraan gender di sekolah;
     6.  menerapkan dengan konsekuen kebijakan pembangunan berkelanjutan;
     7. mengembangkan kemitraan untuk pembangunan di semua tingkatan
MDG 2 yang menyediakan pendidikan yang universal bagi anak laki2 dan perempuan. Selanjutnya masuk ke MDG 3 yang bertujuan untuk menaikkan persamaan hak bagi perempuan, yang memberikan kesempatan bagi perempuan untuk mendapatkan akses dalam pendidikan dalam semua tingkatan. MDG 4 dan MDG 5 berpusat dalam mengurangi tingkat kematian anak2 dan meningkatkan kesehatan ibu2 secara respek. Lalu dilanjutkan dengan MDG 7 yang bertujuan untuk memerangi AIDS dan penyakit2 yang berinfeksi lainnya. Selanjutnya, MDG7 dan MDG 8 berfokus pada menjaga keseimbangan perkembangan tersebut dan membangun partner global untuk perkembangan itu sendiri
Strategi pengurangan kemiskinan tidak akan berhasil apabila tidak diintegrasikan dalam kebijakan pembangunan berkelanjutan yang secara sadar merubah pola konsumsi masyarakat dan produksi yang tidak mendukung keberlanjutan keberadaan sumberdaya alam dan lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan makin luasnya kerusakan, degradasi, dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kesalahan manusia. Kerusakan lingkungan akibat penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya alam secara berlebihan dan tak bertanggungjawab. Eksploitasi terhadap sumberdaya alam melebihi ambang batas daya dukungnya, penggunaan teknologi, peralatan, kegiatan yang menghasilkan limbah dan pencemaran Iingkungan, merusak ekosistem, bahkan kegiatan yang justru akan merugikan masyarakat.
Isu2 perkembangan internasional memadukan isu2 kolonialisme, perdagangan, stabilitas financial, dan gender. Berbagai pendekatan telah dilakukan untuk menjelaskan bagaimana perkembangan hal tersebut. Tradisional realis, liberal, dan liberal feminis cenderung untuk melihat melalui perkembangan tersebut melalui pandangan ortodoks. Neorealis menyatakan bahwa permainan ekonomi yang aneh dan ganjil mampu membuat great power untuk mengeksploitasi perkembangan Negara melalui peningkatan ekonomi suatu Negara. Marxis dan beberapa feminis berpendapat bahwa perkembangan ekonomi, baik dalam pandangan ortodoks atau secara umum, tidak mungkin berada d tangan pasar yang dibawahi oleh para kapitalis
Hampir semua pendekatan dalam mengkaji kemiskinan masih berporos pada paradigma modernisasi (the modernisation paradigm) yang kajiannya didasari oleh teori-teori pertumbuhan ekonomi, human capital, dan the production-centred model yang berporos pada pendekatan ekonomi neo-klasik ortodox (orthodox neoclassical economics) (Elson, 1997; Suharto, 2001; 2002a;2002b). Sejak ahli ekonomi “menemukan” pendapatan nasional (GNP) sebagai indikator dalam mengukur tingkat kemakmuran negara pada tahun 1950-an, hingga kini hampir semua ilmu sosial selalu merujuk pada pendekatan tersebut manakala berbicara masalah kemajuan suatu negara. Pengukuran kemiskinan yang berpijak pada perspektif kemiskinan pendapatan (income poverty) – yang menggunakan pendapatan sebagai satu-satunya indikator “garis kemiskinan” – juga merupakan bukti dari masih kuatnya dominasi model ekonomi neo-klasik di atas.




KESIMPULAN
konsep orthodox menyatakan kemiskinan merupakan kondisi dimana orang-orang tidak mempunyai uang yang cukup untuk membeli makanan atau kebutuhan-kebutuhan dasar mereka secara memuaskan.Pemahaman dasar tentang kemiskinan mengarah kepada kekurangan makanan, air bersih, dan sanitasi.
Hampir semua pendekatan dalam mengkaji kemiskinan masih berporos pada paradigma modernisasi (the modernisation paradigm) yang kajiannya didasari oleh teori-teori pertumbuhan ekonomi. Neorealis menyatakan bahwa permainan ekonomi yang aneh dan ganjil mampu membuat great power untuk mengeksploitasi perkembangan Negara melalui peningkatan ekonomi suatu Negara. Marxis dan beberapa feminis berpendapat bahwa perkembangan ekonomi, baik dalam pandangan ortodoks atau secara umum, tidak mungkin berada d tangan pasar yang dibawahi oleh para kapitalis
Kebanyakan negara miskin terjadi pada negara yang berkembang. Negara miskin juga sering terjadi pada negara agraris.
 Kemiskinan sebuah negara dapat disebabkan karena beberapa faktor. Faktor sumber daya alam (SDA)yang sedikit. Seperti negara Kongo dan Afghanistan. Langkah yang harus dilakukan pemerintah Kongo dan Afghanistan untuk mengatasi kemiskinan dinegaranya yaitu dengan cara pembangunan walaupun prosesnya tidak terlalu cepat. 
kegiatan United Nations Development Programme sebagai lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa untuk mengantisipasi kemiskinan yang akan merebak dinegara-negara terbelakang dan sedang berkembang dengan upaya pencapaian Millenium Development Goals yaitu menjaga kegiatan ekonomi nasional, meningkatkatkan akses negara miskin terhadap pelayanan dasar seperti, pendidikan, kesehatan dan gizi, membangun dan mengembangkan sistem perlindungan sosial, serta menghilangkan inter-regional dispority.



DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Haralambos M. 1980.  Sociology Themes and Perspectives. New York: University Tutorial Press.
Nazara Suahasi. 1997. Garis Kemiskinan dan Pengentasan Kemiskinan Kerangka Teori Foster-Greer-Thorbecke. Jakarta: Erlangga.
Sachs, Jeffrey. 2005. The End of Poverty: How We can Make it Happen in Our Lifetime, New York: Penguin Book
Todaro. 2004. Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Vattimo. 2004. the Capacity of United Nations Development System, United Nations.  New York:  Penguin Book.
Winarno. 2011. Isu-isu Global. Yogjakarta: CAPS.


INTERNET
Id.tradingeconomics.com
www.academia.edu
www.forestpeoples.org
www.lfip.org
www.scribd.com
www.undp.org
www.un.org